Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Wamendukbangga tekankan pentingnya perketat SOP di dapur SPPG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 00:09:31【Kabar Kuliner】482 orang sudah membaca
PerkenalanWakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Ber

Jika ada kekurangan, jangan salahkan programnya tapi cek SOP mana yang belum dijalankan, itu yang harus dikendalikan, diatasi dan diperbaiki
Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Wamendukbangga/BKKBN) Isyana Bagoes Oka menekankan pentingnya memperketat standar operasional prosedur (SOP) di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
“Jika ada kekurangan, jangan salahkan programnya tapi cek SOP mana yang belum dijalankan, itu yang harus dikendalikan, diatasi dan diperbaiki,” kata Isyana Bagoes Oka di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat.
Menurut dia, sudah ada SOP yang diterapkan di dapur SPPG yang mengolah makanan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Namun, di lapangan masih ditemukan penerima manfaat MBG yang mengalami keracunan massal setelah menyantap menu MBG.
“SOP ada, biasanya kalau terjadi kasus karena ada SOP yang ngak dijalankan,” ucapnya.
Mantan jurnalis televisi itu menambahkan awal Oktober 2025 pihaknya telah melakukan rapat koordinasi terkait permasalahan MBG bersama dengan Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Baca juga: Pengelola SPPG di Lebak pasok bahan baku MBG dari luar
Adapun salah satu topik pembahasan, lanjut dia, adalah terkait sertifikasi yang wajib dipenuhi oleh SPPG, salah satunya Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk program MBG.
“Saat ini SPPG yang belum punya (SLHS) harus mengurus dan sekarang sedang diurus (sertifikat),” katanya.
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menerbitkan surat edaran tentang percepatan penerbitan SLHS kepada SPPG.
Baca juga: Penerima manfaat MBG diminta laporkan apabila alergi makanan tertentu
Surat edaran ini ditujukan kepada seluruh kepala dinas kesehatan provinsi, kabupaten/kota, serta kepala kantor pelayanan dan SPPG di seluruh Indonesia.
Sementara itu, hingga pertengahan September 2025, Kemenkes melaporkan sedikitnya 60 kasus dengan 5.207 penderita dari insiden keracunan menu MBG.
Baca juga: BGN hentikan operasional SPPG Kota Soe 1 NTT imbas keracunan MBG
Sedangkan, BPOM mencatat 55 kasus dengan 5.320 penderita, dengan Jawa Barat menjadi provinsi dengan kasus keracunan MBG terbanyak.
Berdasarkan data sementara yang dihimpun Badan Gizi Nasional (BGN), sebanyak 198 SPPG) telah memiliki SLHS per 30 September 2025.
Baca juga: Limbah MBG disulap jadi ekonomi hijau di Lumajang
Baca juga: BGN tugaskan 5.000 juru masak profesional untuk bina SPPG
Suka(91646)
Sebelumnya: BGN sebut MBG jadi upaya pemerintah keluar dari middle
Selanjutnya: Cara terhindar dari migrain ketika cuaca panas
Artikel Terkait
- Polresta Bandara Soetta pastikan dapur MBG Polri teruji sesuai SOP
 - Ribuan guru UNRWA siap didik lagi anak
 - KBRI Phnom Penh bantu 97 WNI yang ditangkap polisi Kamboja
 - Aktris Diane Keaton mengidap pneumonia bakterial jelang wafat
 - Undip canangkan gerakan "zero waste" lewat daur ulang sampah
 - Kemlu upayakan WNI kabur dari sentra online scam Kamboja dipulangkan
 - Rekomendasi perawatan kesuburan melalui teknologi medis & terapi
 - TNI AL benarkan satu pecatan prajurit terlibat penyekapan di Tangsel
 - Efektifnya akupresur untuk tingkatkan produksi ASI
 - Rekomendasi perawatan kesuburan melalui teknologi medis & terapi
 
Resep Populer
Rekomendasi

Pemkab dan Rotary sinergi tekan angka stunting lewat pangan lokal

Prabowo: 36,7 juta penerima manfaat MBG dengan porsi capai 1,4 miliar

Radiasi UV semakin tinggi, ini imbauan BMKG beserta pencegahannya

Mahasiswa UNP berhasil cipngakan tablet kunyah ekstrak rumput banto

Unilever janji tuntaskan buyback Rp2 T dan bagikan dividen 100 persen

Anggota DPR ingatkan pemerintah kawal MBG lebih ketat

Minum air hangat vs air dingin: Mana yang lebih baik untuk kesehatan?

Pameran dagang dan jejak diplomasi ekonomi antar